Jakarta, (28/1) - Memilih presiden dan wakil presiden adalah salah satu agenda nasional yang penting namun merupakan proses yang sangat wajar dalam sebuah negara demokrasi. Presiden RI sebagai kepala negara dan kepala pemenntahan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan arah dan tujuan Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat.
Oleh karena itu, setiap orang yang telah memiliki hak pilih dalam proses Pemilu dan Pilpres 2024 perlu mempunyal pemahaman yang tepat dan benar mengenai kritena seorang pemimpin negara. Indonesia membutuhkan figur yang bersih dan kuat dengan visi dan misi yang jelas, serta mampu menjalankan tugas dan menyatukan kepentingan 278,69 juta warga negara Indonesia. Bukan kepentingan kelompok, golongan atau bahkan keluarga.
“Keragaman roh menjadi dari bangsa kita. Maka kita membutuhkan pemimpin yang mampu menjaga, merawat dan menjaga kemayemukan. Dia harus mampu merangkul semua etnis, suku, agama dan keyakinan, tidak bisa lepas dan mis) keragaman dan keindonesiaan,” kata budayawan Benny Susetyo dalam acara Alumni SMA TOP GAN - ALL OUT GANJAR MAHFUD, di Jakarta, Minggu (28/1/2024 ) .
Karena alasan itu, ia menghancurkan agar pemilik hak suara memilih pemimpin yang benar sudah teruji. “Bukan pemimpin transaksional tanpa ideologi. Namun pemimpin yang sudah mampu menunjukkan komitmennya terhadap kebhinekaan, dalam berpikir, bertindak, bernalar dan berelasi. Itu ada dalam sosok Ganjar dan Mahfud,” tambah Benny.
Alumni SMA TOP GAN gabungan pendukung #03 alumni SMA Kanisius, Tarakanita, Pangudi Luhur, Santa Ursula, Gonzaga, Santa Theresia, Loyola, dan De Brito - telah menjatuhkan pilihannya kepada Pasion Presiden dan Wakil Presiden #03, Ganjar Mahfud sebagai sosok yang paling tepat untuk memimpin Indonesia periode 2024 2029.
“Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak segenap elemen bangsa untuk mendukung dan berjuang menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai pemimpin yang sesungguhnya bagi bangsa Indonesia,” kata Andi Wibtsono, ketua panitia Alumni SMA TOP GAN - ALL OUT GANJAR MAHFUD.
Acara Alumni SMA TOP GAN - ALL OUT GANJAR-MAHFUD merupakan gabungan dari kegiatan Mint Soccer Game dan Talkshow. Mas Alam Garyar ikut ambil bagian dalam Mini Soccer Game, sekaligus melakukan kick-off, yang diikuti oleh alumni beberapa sekolah pendukung Ganjar-Mahmud.
Menyapa para pemilih muda, Alam Ganjar tiba untuk ikut menyuarakan harapan dan aspirasinya dengan memilih Ganjar-Mahfud. “Suara kita jangan dibungkam. Mari kira bersuara untuk kebaikan,”ujarnya. “Suara-suara itu hanya akan menjadi harapan jika kita tidak bertindak.”
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, Bapak Andika Perkasa yang hadir dan membuka acara Talkshow, mengapresiasi Alumni SMA TOP GAN yang telah menjatuhkan pilthan dan ikut berupaya menggalang dukungan kepada Ganjar Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024 2029.
“Mungkin masih banyak yang di luar sana yang belum menghilangkan pilihan. Mari kita bertekad untuk menjatuhkan pilihan untuk Indonesia yang lebih baik kepada Ganyar Mahfud dalam Pilpres 2024.”
Romo Franz Magnis-Suseno (imam Katolik dan Penulis), Bapak Benny Susetyo (budayawan), Bapak Goenawan Mohamad (budayawan), Bapak Sofyan Wanandi (pengusaha), Ibu Sandrayati Monsaga (aktivis perempuan), dan Putn Jasmine (inflencer GenZ, juru bicara TPN Garjar Mahfud) menjadi narasumber acara talkshow yang dipandu oleh Ayu Utami.
“Pemilu menentukan masa depan Indonesia. Mari kita tidak membiarkan hasil bagus dari Reformast ini dirusak oleh ambisi murahan meraka yang berkuasa,” kata Romo Magnis.
la mengajak para pemilik suara untuk ikut memilih, dan memilih pemimpin yang dapat dipercaya, menimbulkan rasa aman karena ia terbukti jujur, terbuka dan mampu. “Tidak terlibat korupsi, tidak mempunyai masa lampau yang gelap, dan tidak ada darah di tangan.”
Menyoroti kasus-kasus kejadian pemilu yang terlihat semakin mencolok di belakangan ini, Sandra Moniaga mengajak kaum perempuan untuk ikut mendukung capres dan cawapres untuk berkomitmen untuk mendukung hak-hak perempuan. “Ganjar-Mahfud adalah kandidat dengan rekam jejak terbaik untuk yang peduli pada permasalahan perempuan lain dan demokrasi untuk ikut menyelamatkan demokrasi, melindungi dan memajukan hak-hak perempuan.”
Pengusaha senior Sofyan Wanandi, yang mengaku telah mengikuti pemilu lebih dari 10 kali mengaku prihatin dengan perjalanan demokrasi di Indonesia sejauh ini. la mengingatkan bahwa reformasi adalah bentuk perlawanan terhadap kekuasaan yang tidak mampu mewujudkan harapan rakyat, selain mempertahankan kekuasaannya dengan mempermainkan hukum. “Pemilu adalah kesempatan Kia untuk menentukan masa depan kita. Tak perlu lagi banyak bicara. Kalian menentukan sendiri masa depan kalian,” ujarnya.
Menyambung Sofyan, Goenawan Mohammad juga mengaku prihatin dengan rusaknya sistem politik sekarang ini. “Kepartaian dirusak, dan politik menjadi mahal,” Goenawan mengaku tidak terlalu mengenal Ganjar sebelumnya, namun belakangan semakin tertarik pada Ganjar-Mahfud. “Mereka memahami data, mempunyai solusi dan prestasi,” ungkapnya. “Saya berharap mereka mampu mengembalikan 'Republik yang hilang''.