Home / Daerah

Calon Wakil Gubernur Papua YB Tidak Cocok Jadi Pemimpin di Papua "Kampak Papua" Pemda Waropen Saja Hancur, Dana Hibah Sidang Sinode GKI Rp 13 M Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Media Bela Negara - 21 Oktober 2024, 12:38 WIB

Waropen, Suara Journalist KPK. Memalukan, pemimpin yang tidak pantas memimpin suatu propinsi kok mau di angkat jadi Calon wakil gubernur papua, ini pemimpin yang bermasalah, sangat memalukan, kata johan rumkorem melalui rilisnya. Aktifis anti korupsi ini meminta supaya masyarakt yang ada di tanah papua tidak boleh pilih pemimpin yang bermasalah di daerah, coba perhatikan ke waropen, setiap tahun APBD waropen mengalami disclamer, tata kelola keuangannya tidak bagus, malah mendapat Rapor merah, kok dipilih menjadi Calon Wakil gubernur, tandanya. Johan menambahkan, kami selalu datang ke waropen dan menanyakan langsung kondisi di waropen, tapi bupatinya tinggal lama di Nabire, ujarnya. Katanya lagi, yang menjadi masalah besar disini ketika mantan Bupati YB diangkat menjadi ketua Panitia Sidang Sinode GKI di papua, kegiatanya di waropen, malah dana Hibah sidang sinode tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh ketua panitianya, ketua sendiri adalah Mantan Bupati waropen yang saat ini mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur papua,  nilainya cukup besar Rp 13 milyard, itu hasil LHP BPK RI, 13 milyard rupiah itu muncul dari laporan pertanggungjawaban yang tidak bisa dibuktikan keberadaanya, seperti Rp 5 milyard dari Mantan Bupati waropen selaku ketua panitia sidang sinode dan Mantan Plt keuangan YRY sebesar Rp 8,5 milyard, kalau sudah seperti begini bagimana kita mau pilih pemimpin yang model seperti ini, apa rekam jejaknya, sampai kok bisa jadi calon wakil gubernur, ucapnya. Kami minta setelah pemilihan ini oknum-oknum tersebut harus dipriksa, bila perlu kabupaten waropen dibersihkan semuanya karena banyak maling di sana. Kami mendukung penuh Presiden baru kita, Bapak Prabowo, kami minta Bapak Prabowo printahkan para APH di papua supaya bersihkan daerah yang berbau maling, harus di sikat semuanya karena banyak anggaran yang dikucurkan dari Jakarta tidak sampai ke Masyarakat malah oknum-oknum pejabat kita memanfaatkan kekuasaanya untuk merampok uang negara, tandas johan.

Johan menjelaskan lagi, masyarakat papua jangan tertipu dengan kampanye-kampanye gombal, apalagi calon wakil gubernur papua yang tebar janji di panggung politik, Jujur, ASN di waropen saja tidak suka pemimpin model begini, apalagi mau jadi orang nomor dua di papua, dulunya kami melaporkan mantan bupati waropen ini ke Kejati Papua soal Grarifikasinya sampai menjadi tersangka, tapi ia di loloskan karena menang di Praperadilan, sebenarnya Kajati papua saja yang tidak serius, jadi setelah Pilkada kasus korupsi di waropen segera di bersihkan, ungkap Johan.

Johan juga mengkritisi Aparat Penegak Hukum di papua, jujur, APH kita ini juga tidak serius, banyak pembiaran di papua, kami menduga banyak oknum APH kita yang ikut bermain, hal ini yang membuat Masyarakat sudah tidak percaya lagi APH di papua, saya kira tidak semua APH seperti itu, tapi hanya oknum-oknum saja yang memanfaatkan situasi yang ada, kata johan lagi, setelah Pilkada ini, kami akan desak lagi hingga oknum-oknum tersebut dipidanakan, termasuk dana hibah sinode GKI di papua, tutup johan. (JR/SJ KPK)

Share :

TERPOPULER


Lainnya