Jakarta Suara Journalist KPK. Tim Investigasi CWIG telah mengumpulkan bukti kuat terkait dugaan praktik money game di Indonesia. Pada Sabtu, (2/11/2024), pukul 15:00-18:00 WIB, di acara grand launching kantor baru yang berlangsung di Hotel Vertu, lantai 5, Harmoni, Jakarta Barat, sekitar 300 orang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia menghadiri acara tersebut. Hadir pula tiga pemilik bisnis asal Malaysia, serta sejumlah figur penting lainnya yang diduga terlibat, yaitu Master of Ceremony (HS), Direktur Utama (H), dan Direktur (S). Selain itu, terdapat Direktur (J) yang diduga kuat merupakan warga negara Indonesia dan terlibat langsung dalam memfasilitasi para pemilik bisnis Malaysia untuk menyelenggarakan acara ini. Grup tersebut diketahui beroperasi dari kantor di Tower Thamrin.
Menurut salah satu peserta yang merupakan seorang leader, rencana bisnis yang ditawarkan oleh Yaga Yingde Group menjanjikan keuntungan harian sebesar 0,7%-0,9% persen, serta bonus rekrutmen anggota baru dengan sistem tiga level: level 1 (3%), level 2 (2%), dan level 3 (1%). Selain itu, terdapat berbagai bonus lainnya yang dikemas dengan menarik, termasuk donasi untuk anak-anak yang kurang mampu. Salah satu peserta juga menyebutkan bahwa kegiatan tersebut dipromosikan sebagai proyek dari Buffalo Generator Inc melalui aplikasi Mart Energy.
CWIG mendesak Bareskrim untuk segera menangkap empat orang yang diduga terlibat, yaitu inisial HS, H, S, dan J, serta tiga pemilik asal Malaysia berinisial D, M, dan L untuk diproses secara hukum. Ketua Tim Investigasi CWIG, Deddy, menekankan bahwa tindakan tegas diperlukan agar memberikan efek jera. “Terlalu banyak rakyat Indonesia menjadi korban investasi bodong atau money game dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Bahkan, ada korban yang sampai meninggal dunia akibat bunuh diri,” ujar Deddy.
Acara tersebut juga mencakup pembagian hadiah berupa mobil, dan akan dilanjutkan pada Minggu, 3 November, pukul 08:00-12:00 WIB di lokasi yang sama dengan agenda presentasi bisnis Yaga Yingde Group. Deddy menduga bahwa banyak peserta akan tertarik menjadi anggota, sehingga diperlukan pencegahan segera agar tidak ada lagi korban baru. "Kami menghimbau keras kepada anggota Yaga Yingde Group yang telah bergabung agar segera meminta pengembalian dana mereka sebelum terlambat," tegas Deddy.
Pada Minggu pagi pukul 07:00 WIB, CWIG berencana melaporkan temuan ini ke Bareskrim Polri. “Kami sudah mengumpulkan seluruh bukti, termasuk foto, video, dan hasil wawancara langsung dengan salah satu leader dari Makassar. Tangkap dan adili mereka,” pungkas Deddy. (**)