Kepala Kejaksaan Tinggi Papua (Kajati Papua) Witono,SH,M.Hum membahas tiga Lsm Anti Korupsi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Papua. Sekitar 40 lebih orang yang datang dengan menggunakan mobil komando menuju halaman kantor kejati papua. Sempat pagar terhalang di kantor kejaksaan, Maikel awom meneriaki Kejaksaan tinggi papua, jangan palang pintu, buka pintu jangan lindungi koruptor di tanah papua, kami mau datang ketemu kajati papua, hidup kajati hidup kajati sambil orasi dengan berapi-api, dengan harapan, meminta Kajati papua segera mengungkap sindikat kejahatan korupsi yang ditutupi oleh kejaksaan negeri yapen. Dalam orasinya, Aktifis Anti korupsi ini meminta juga agar Kejati papua segera menggunakan dana hibah Sidang Sinode GKI di Gereja Betania Waren waropen yang diduga diselewengkan oleh Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD), sebesar Rp 8,5 miliar dan segera periksa Kadis Kesehatan karena diduga korupsi dana Obat-obatan sebesar Rp 1,1 miliar. Dalam teriakannya juga, ia meminta Kajati Papua tetapkan Kepala BPKAD dan Kadis Kesehatan sebagai tersangak karena sudah ada Sprindiknya jadi harus tetapkan tersangka, tegasnya. Dan segera eksekusi Terpidana Korupsi Hein Ayomi Cs karena diduga Terpidana korupsi dijadikan sebagai ATM berjalan oleh oknum-oknum jaksa di kejaksaan negeri yapen. Ketika orasinya yang makin keras tanpa menggunakan meghapone, Kejati papua bersama para Jaksa-jaksanya keluar dan langsung menemui para pendemo di luar, Asipidsus dan Asintel pun mendampingi kejati sambil menemui para pendemo. Orang nomor satu di Kejaksaan tinggi papua ini mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya, silahkan sampaikan, katanya. 5 miliard dan segera periksa Kadis Kesehatan karena dugaan korupsi dana Obat-obatan sebesar Rp 1,1 miliard. Dalam teriakannya juga, ia meminta Kajati Papua tetapkan Kepala BPKAD dan Kadis Kesehatan sebagai tersangak karena sudah ada Sprindiknya jadi harus tetapkan tersangka, tegasnya. Dan segera eksekusi Terpidana Korupsi Hein Ayomi Cs karena diduga Terpidana korupsi dijadikan sebagai ATM berjalan oleh oknum-oknum jaksa di kejaksaan negeri yapen. Ketika orasinya yang makin keras tanpa menggunakan meghapone, Kejati papua bersama para Jaksa-jaksanya keluar dan langsung menemui para pendemo di luar, Asipidsus dan Asintel pun mendampingi kejati sambil menemui para pendemo. Orang nomor satu di Kejaksaan tinggi papua ini mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya, silahkan sampaikan, katanya. 5 miliard dan segera periksa Kadis Kesehatan karena dugaan korupsi dana Obat-obatan sebesar Rp 1,1 miliard. Dalam teriakannya juga, ia meminta Kajati Papua tetapkan Kepala BPKAD dan Kadis Kesehatan sebagai tersangak karena sudah ada Sprindiknya jadi harus tetapkan tersangka, tegasnya. Dan segera eksekusi Terpidana Korupsi Hein Ayomi Cs karena diduga Terpidana korupsi dijadikan sebagai ATM berjalan oleh oknum-oknum jaksa di kejaksaan negeri yapen. Ketika orasinya yang makin keras tanpa menggunakan meghapone, Kejati papua bersama para Jaksa-jaksanya keluar dan langsung menemui para pendemo di luar, Asipidsus dan Asintel pun mendampingi kejati sambil menemui para pendemo. Orang nomor satu di Kejaksaan tinggi papua ini mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya, silahkan sampaikan, katanya.
Sembari ucapnya, johan rumkorem selaku Sekjen Lsm kampak papua bersama AP2KW dan Gempur mengungkapkan, bapak kajati yth, banyak kasus-kasus korupsi di waropen yang ditangani oleh kejari Yapen di waropen tapi berjalan di tempat. Johan menambahkan, kami sudah mendatangi Kejari yapen tapi kami diberi waktu akhir bulan ini yaitu bulan september, untuk itu kami datang kesini lagi, kami minta ada kepastian Hukum buat masyarakat waropen, jangan sampai kasus-kasus korupsi di waropen dijadikan sebagi ATM berjalan, tutur johan. Joha menyampaikan, ada satu kasus lagi yang ditangani oleh kejari Yapen tapi sampai saat ini mandek, kasusnya pembangunan puskesmas di waropen yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 7 milyard, seharusnya Kepala BPKAD dan Kadis kesehatan sudah ditetapkan sebagai tersangka karena sudah ada sprindiknya, ungkap johan.
Bukan saja itu, kami minta Kajati papua desak kejari yapen segera priksa Dana Hibah Sidang Sinode GKI yang dilakukan di Gereja Betania waren sebesar Rp 8.5 milyard, dan juga ada dana fiktif dari belanja obat-obatan malaria, TB dan Hiv/aids yang diduga dikorupsi oleh Kadis kesehatan sebesar Rp 1.1 milyard. Dan yang berikut terpidana korupsi Hein Ayomi, masa terpidana ini di pelihara bebas hirup udara segar di luar selama 6 tahun, lagian terpidana punya pekarjaan banyak di waropen, terpidana sendiri sebagai kontraktor, kami curiga, terpidana menggunakan hasil kerjanya untuk menutupi kasusnya, himbau johan.
Mengakhiri penjelasanya, Kejati Papua berkesempatan untuk menjawab semua aspirasi para pendemo, saya sangat apresiasi dan berterima kasih banyak kepada masyarakat waropen karena sudah memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi, sekali lagi, saya berterima kasih, saya juga anti korupsi, kata Witono. Sembari ia menjelaskan, Jaksa agung dan Mahfud MD sudah menyurati kami, jadi kami tetap menindaklanjuti laporan-laporan masyarakat.
Kajati menjelaskan, saya sudah dengar, saya sudah rekam, disini ada Asipidsus dan Asintel, kami akan tindak lanjutin, tapi poin yang terakhir tadi Terpidana Korupsi Hein Ayomi nanti kami ngecek, dan kami akan tindak lanjutin, tandas Kajati.
Kajati papua juga sampaikan, saya minta untuk masyarakat tetap kawal dan selalu monitor, tutup kajati.