Bogor — NusaQu, pelaku usaha peternakan sapi dan kambing berbasis digital, terus mendorong transformasi peternakan lokal Indonesia melalui penerapan teknologi, manajemen modern, dan kolaborasi peternak rakyat. Berdiri sejak 2021, NusaQu kini memasuki tahun kelima dengan fokus pada peternakan penggemukan.
Berangkat dari pengalaman sebagai peternak konvensional, Nusaku melihat banyak tantangan di lapangan, seperti pengelolaan pakan, kesehatan ternak, pencatatan data, hingga manajemen kandang yang masih tradisional.
“Peternak lokal sebenarnya punya potensi besar. Yang dibutuhkan adalah sistem yang rapi, pendataan yang jelas, serta pemanfaatan teknologi,” ujar Founder NusaQu Nanang Sugiarto.
Pelatihan Peternakan Digital
Sebagai upaya berbagi ilmu, NusaQu rutin menggelar Bootcamp dan Pelatihan Peternakan Digital setiap bulan pada minggu ketiga. Program berbayar ini diikuti peserta dari berbagai daerah, mulai dari Jambi, Jawa Tengah, hingga wilayah lainnya.
Materi pelatihan mencakup perencanaan usaha peternakan, pengolahan pakan dan limbah, kesehatan ternak, digital marketing, serta inovasi teknologi di bidang peternakan.
Digitalisasi dan Monitoring Ternak
Nusaqu mengembangkan sistem pencatatan dan monitoring digital yang memungkinkan mitra dan konsumen memantau pertumbuhan ternak secara real time. Melalui katalog digital, calon pembeli juga dapat melihat data sapi sebelum datang ke kandang, khususnya untuk kebutuhan kurban.
Saat ini, NusaQu telah memiliki lebih dari 300 mitra yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.
Fokus Ketahanan Pakan
Menyadari pakan menyumbang sekitar 70 persen biaya produksi, NusaQu membangun divisi khusus pengolahan pakan dan riset, termasuk pengembangan probiotik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan ternak serta mengurangi bau dan amonia. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas produksi, terutama saat lonjakan permintaan menjelang Idul Adha.
Target dan Pasar Kurban
NusaQu mengelola 7 lokasi peternakan di Bogor, Bandung, Klaten, Jember, dan Bali, dengan populasi lebih dari 300 ekor sapi dan sekitar 200 ekor kambing/domba.
Tahun ini, NusaQu menargetkan penjualan 2.000 ekor sapi dan 500 ekor kambing/domba. Fokus utama masih pada pasar hewan kurban, dengan komitmen menyediakan hewan yang sehat, terawat, dan sesuai syariat.
“Peternakan bukan usaha dadakan. Butuh perencanaan matang dan kesiapan penuh agar ternak tetap terawat dengan baik,” pungkas Nanang.